Selasa, 14 April 2020



Hilang Arah





Hilang arah...
bagai  pendaki yang tak tau
 kemana kan ku bawa langkah
telah ku taklukkan terjalnya  jalan
kini..
lelah...
letih...
jenuh...
datang menyapa
kaki ini mulai enggan tuk kembali melangkah
 letih kian menyapa
peta yang telah ku susun menjadi pegangan
kini hanya sebagai pandangan
rasa lelah..
jenuh...
juga keengganan..
telah mengikis ambisi perlahan
kini ku
Tersesat....
Hilang arah...
Peta ku bak kehilangan fungsi
Ingin sejenak beristirahat
Menyapu peluh
Dan menghilangkan penat
Walau sejenak
Namun surya enggan melihatku berleha-leha
Ia seolah mendorong ku melangkah
Memperingatkan senja segera tiba
Tetapi aku masih pada posisiku
Tidak maju
Tidak pula mundur


Ingin terus melangkah ke depan
Namun  dihantui kejenuhan dan keengganan
Ingin tinggal...
 namun apa yang bisa ku perbuat
jika tetap tinggal
kan ku kemanakan
ambisi yang dulu
bagai kobaran jago merah
apakah harus merelakan
kobaran semakin meredup
bahkan habis tak barsisa?
     Mojosongo, 24 Oktober 2019. 21.15  

Senin, 30 Desember 2019

assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh :)
wah... udah lama banget nih.. aku gak nulis jadi kangen deh :) sebenernya bukan lama gak nulis sih... cuma lama gak post aja :D apa kabar nih semua? :) .  nih sekarang aku mau nulis lagi, akhir-akhir ini tuh aku suka kepo sama kepribadian-kepribadian gitu, udah lama sih sebenernya cuma sekarang lebih meningkat aja.. ceileh.. meningkat kayak apa aja. iya... ternyata aku itu tipenya INFP berdasarkan kepribadian MBTI. INFP itu secara garis besarnya orangnya idealis,gak realistis dan selalu mengedepankan prinsip dan feeling dalam memutuskan suatu masalah. nah, aku banget itu dan aku tuh orangnya kalau punya keinginan kuat banget.
huft... ya gtu deh okeh.. gak usah panjang-panjang langsung ajah karena udah ribet nih gak tau nyambung apa enggak yang pasti aku pengen post karya terbaru aku :) ceileh karya... curhatan kalik.. :D


DIRI YANG KERDIL

Dua puluh tahun lalu Dia mengirim ku ke dalam kehidupan yang sangat indah namun hanya sebuah kefanaan semata. Entah mengapa Dia lebih memilih ku daripada sosok bidadari yang selama hidupnya membawa kedamaian serta ketentraman hati bagi mereka yang berada di sisinya. Tetapi Dia mungkin punya maksud dan tujuan lain sehingga Ia mengganti bidadari penentram hati dengan benalu yang hanya bisa membawa bala bagi sekitar. Kejam mungkin, aku mengibaratkan diri ini sebuah benalu namun itu kenyataan yang kini dihadapi.Terkadang aku malu dengan diri ini, malu dengan Dia yang telah mempercayaiku untuk menikmati hamparan keindahan serta keajaiban yang telah diciptakanNya sedemikian rupa. Jika aku mengatakan aku benci diri ini maka, berarti akupun benci dengan penciptanya. Jika aku mengatakan aku lelah dengan diri ini yang semakin lama hatinya semakin kokoh dan sulit di runtuhkan maka ini salah ku bukan salah Nya. Aku benci tidak bisa mengurangi beban mereka yang mengelilingiku, aku tidak bisa membantu memikul beban mereka justru menambah beban itu semakin berat.Tak jarang aku ingin menutup kedua kelopak ini tanpa membukanya kembali, aku ingin  semua ini usai lalu aku bisa memeluk bidadariku untuk selamanya. Namun betapa bodohnya aku jika aku melakukan semua itu, betapa murkanya Ia nanti jika aku pulang  sedang waktu berkelanaku belum usai,  Ia pun belum menjemputku. Sungguh hal yang menakutkan jika aku melihat murkaNya sedang Ia sangat mencintai. Diri ini amat bodoh jika menyerah hanya karena duri kecil.Ohh... sungguh lemahnya diri ini, sungguh kerdilnya diri ini. Bodoh dalam mengintropeksi. Lemah dalam pengetahuan. Diri yang selalu mengeluh, mengorek segala macam pembenaran agar tidak terlihat salah. Sungguh betapa menyebalkanya diri ini.                        Katakan diri ini lemah, katakan diri ini lembek dengan segala hal yang sudah ada juga terpampang nyata sejak pertama kali kaki ini melangkah. Aku tau apa yang kan ku hadapi ke depan. Kala itu juga kini masa depan, pilihan berada dalam genggaman. Kini mungkin pilihan yang nanti ku ambil akan menjadi batu pijakan tuk langkah-langkah ke depan.Perlahan aku mulai mengenal diri ini namun ibarat kepingan mata uang diri ini pun punya dua sisi berbeda, positif juga negatif itulah mahakaryaNya. Karna semua yang berada  di kolong langit tidaklah sempurna. 

Senin, 19 Februari 2018

INILAH AKU
inilah aku dengan segala “keistimewaanku”
aku lahir dengan sangat “istimewa”  aku bertambah ”istimewa” lagi karna aku tak bisa berjumpa dengan malaikat yg membawaku ke dunia ini, malaikat yg selama sembilan bulan lebih membawaku kemanapun dia pergi, malaikat yang sangat-sangat mendambakan sosok bidadari kecil dalam kehidupanya namun apadaya jika takdir berkata lain, takdir enggan mempertemukan kami didunia yg fana ini. namun, tuhan tak lantas membiarkanku terasingkan oleh dunia, Dia begitu menyayangiku dengan dikirim Nya kepadaku malaikat-malaikat lain yg tak pernah ku duga sebelumnya. akupun tumbuh seperti bunga bangkai yang berada ditengah-tengah mawar  yg setiap pasang mata yg memandang ku terkesan aneh.pernah suatu ketika aku marah dan aku ingin pergi dari mereka lalu aku sadar aku istimewa tak mungkin aku bisa melakukan itu. hari berganti bulanpun enggan berhenti ku nikmati anugrah tuhan yg tiada tanding walau dengan kelabu. dan tibalah aku pun bertemu dengan  mereka, meraka yg sangat “istimewa” sepertiku akupun lebih mengerti dunia, bersama mereka akupun mengenal apa yang orang sebut dengan “CINTA” hingga kupun merasakanya namun hanya sekedar merasa tidak menjalani dan terkadang aku dibuat iri dengan kata itu, hingga kini usiaku hampir 19 tahun aku tak merasakanya lagi karena beberapa kali aku tak pernah mampu mendapatkanya aku juga tak pernah merasakan apa yg orang-orang seusia ku rasakan. terkadang jika ku menyikapi dengan positif aku berfikir mungkin tuhan belum mengijinkan atau mungkin tuhan ingin menjagaku namun terkadang negatif thinking ku muncul aku berpikir, apa selamanya aku akan sendiri? apa aku tak pantas mendapat apa yg ku mau? karna aku selalu berkeinginan aku ingin menjadi apa yg orang-orang sekarang menyebutnya dengan WANITA YANG SEMPURNA aku sangat menginginkannya.

aku istimewa, aku berbeda dan mungkin orang-orang melihatku seperti orang yg memiliki keterbelakangan mental. namun tidak... aku tidak seperti apa yang orang kira. aku sama seperti mereka akupun punya “rasa” aku ingin merasakan apa yg mereka rasakan, ku ingin mendapatkan cinta sejati, mungkin jika orang mendengarnya terkesan aneh,mustahil. dan ada mungkin yg berargumen mengurus diri sendiri saja tidak bisa namun itu hanya argumen orang itupun tak berlaku untukku, namun  nyatanya aku bisa.. melakukan apa yg mereka lakukan yah... mungkin tak sesempurna mereka tapi tetap saja aku bisa, bukan aku sombong  menunjukkan apa yg aku bisa namun aku geram jika terus menerus aku diremehkan oleh mereka, karna aku sedari kecil sudah di ajari untuk mandiri, aku dari kecil tinggal bersama nenek ku dan beliau tidak menganggapku “istimewa” beliau selalu mengajariku menyelesaikan pekerjaan rumah yg aku bisa lakukan.  salahkah aku jika ingin mendapatkan cinta? salahkah aku jika ku ingin mendapatkan seorang imam yg mampu memperbaiki akhlakku, menuntuku menuju surga-Nya? salahkah aku jika aku ingin menjadi pendidik? apakah itu terlalu tinggi?. ku rasa tidak karna bagi Nya tak ada yg mustahil.
terkadang orang-orang di sekitarkupun merasa iba terhadapku, iba dengan kondisi ku, iba dengan nasib yang menimpa ku, iba dengan apa yang menjadi garis tuhan terhadap ku. namun apakah aku senang dengan itu semua? apakah aku membutuhkan itu semua? apa ku menginginkannya? tidak... aku tak butuh itu, aku tak butuh anggapan orang yang menyatakan hidupku penuh liku, penuh dengan goresan. itu semua salah hidupku memang penuh goresan namun goresan warna-warna indah yg menghiasi setiap detik yang ku tempuh. hidupku memang penuh liku namun lika-liku yg ku arungi di setiap langkah ku itu mengobarkan bara di dalam dada ku. mungkin mereka juga berargumen menjalani hidup sepertiku itu tak mudah, memang tak mudah apalagi mendengarkan kicau-kicau burung yg sering terdengar sesak hingga merasuk kalbu, namun apakah aku merasa sangat sulit dengan garis tuhan ini? tidak, aku tidak merasa itu adalah beban hidupku aku bahagia dengan apa yg di beri oleh Nya kini. bahkan  kini aku lebih memahaminya,lebih mengerti tentang perjalanan ini dan ku pun sangat menikmatinya, meski tak jarang akupun merasa jenuh,aku jenuh dengan warna kelabu yg kini hadir kembali setelah beberapa waktu yang lalu kelabu itu hilang dan berganti dengan warna-warni pelangi yang beberapa saat hadir mengisi kesepian diri ini namun kini itu semua  hilang , bukan menghilang namun aku, aku yang ingin menemukan arti sebuah pelangi, aku ingin menemukan apakah itu dikirim olehNya untukku atau hanya sekejap lalu menghilang tertutup warna kelabu. aku ingin menemukan warna itu di ruang yg berbeda, bukan, bukan aku ingin melupakan pelangi yang pernah menghiasi jalanku namun aku ingin mencari  warna lain yang akan menghiasi indahnya perjalanan ku.


Kamis, 01 Februari 2018

Senja bersama Rintik hujan
 Hujan....
 turun membasahi bumi
rintiknya tiada henti
terus...
terus....
dan terus
dalam kesendirian aku hanya merenungi
ada apa dengan diri ini
                                          terkadang..
                    aku ingin memiliki seorang
                                         sahabat yg sejati
                       sahabat yang saling mengerti
                          sahabat yang saling menyayangi
dan sahabat yg selalu bersama
dikala suka dan duka
aku ingin mengukir kenangan indah
dengan sahabat sejatiku
aku memang dikelilimgi banyak orang
dan mereka telah kuanggap sahabat
namun entah....
entah.....
mereka menganggapku sebagai apa
hanya bayangan semu belaka
atau... hanya rintik hujan
yg lewat seperti senja ini
kala aku kecil
aku tak pernah memiliki
sahabat sejati
impiku adalah memiliki
sahabat sejati
sahabat yg selalu bersama
dikala suka ku juga dukaku
dan sahabat yg ada sebagai
tempat untuk saling berbagi

                           SMA N 8,15 nov 2017. 15.25

Jumat, 28 Oktober 2016



                                             BIDADARIKU
Dalam keheningan                                                            
Terngiang akan sosok mu
Sosok yang begitu berarti untuk hidupku
Bayang mu selalu hadir dalam lamunku
                                                 Karnamu ku mampu
                                                            Merasakan keindahan dunia
                                                               Karna mu ku mengenal dunia
                                               Untaian kata indah
                                                               Takkan mampu melukiskan
                                                       Besarnya pengorbanan
                                                             Yang kau torehkan dengan
                                                 penuh ketulusan...


Wahai bidadariku
Walau selama nafas berhembus
Jemari halus mu tak pernah ku rasakan
Selama mata terbuka
Tak pernah ku lihat
Paras rupawan darimu
Namun ku yakin kasih mu
tak terhenti seiring langkahku





Tak jarang rasa ini datang menghampiri
Rasa ingin ku
 Memeluk.....
Mencium.....
Juga menumpahkan kegundahan hati
Namun bagiku itu hanyalah mimpi
Yang tak kan menjadi nyata
Ketika ku memandang mereka
dapat leluasa memeluk
memberi kecupan manis
merangkaian kata indah
Untuk bidadari mereka
Tapi hanya untaian doa
 yang bisa ku panjatkan Pada tuhanku  
Semoga kita dipertemukan
 suatu saat nanti..
                                                 Terbayang satu wajah
Penuh cinta penuh kasih
                                                 Terbayang satu wajah
Penuh dengan kehangatan
Kau ibu...

Sabtu, 01 Oktober 2016



Namaku dianita siti lestari, biasa dipanggil nita
Aku lahir pada bulan juni tahun 1999 aku anak ketiga dari tiga bersaudara pada saat aku lahir kluarga ku merasa sedih dan bahagia, yaa mereka merasa kan kesedihan terlebih dahulu mreka sedih teramat mendalam terutama ayah,nenek dan kakak-kakakku karna pada saat itu pula kami kehilangan orang yg kami cintai yaah.. ibuku beliau meninggal pada saat melahirkanku aku lahir pada usia lebih dari sembilan bulan mungkin karna aq terlalu betah kalik yaa
Aku lahir dengan berat badan normal seperti bayi pada umumnya tapi pada saat aku lahir aku nggak nangis alim ceritanya hihihi’) nggak bukan seperti itu aku tak nangis selama dua minggu selama itu juga aku berada di aquarium hehehe bukan inkubator maksudnya keesokan hari nya aku menguning dan kejang setelah itu kata dokter otak kecilku terkena akibatnya akan ada gangguan pada sistem motorikku . Karna nenekku merasa tak puas dengan pelayanan rumah sakit lalu beberapa hari kemudian nenekku memohon pada dokter agar aku boleh dibawa pulang untuk diaqiqah setelah itu aku dipindah kerumah sakit lain yg lebih nyaman pelayanan nya setelah beberapa hari dirawat akhir nya aku bisa nanggis lalu aq di bawa pulang dan dibesarkan oleh ayah nenek dan nenek bibi ku sebenarnya nggak hanya mereka sih masih banyak kluarga ku yg membantu membesarkanku. Ya benar saja apa yg di kata dokter pada saat itu  setelah usia ku satu sampai empat tahun aku  belum bisa berjalan seperti anak pada umumnya selama itu juga berbagai macam pengobatan telah aku jalani berbagai obat kimia, tradisional maupun herbal telah aku konsumsi obat itu tak lepas dari kehidupan ku sampai kurang lebih usiaku lima tahun aku bisa berjalan tapi itu pun juga harus pegangan.
pengobatanku tak berhenti sampai disitu saja nenek ku masih mengupayakanku berobat kalo di bayang kan aku ini anak mahal yaa... hihihi
Lalu aku masuk TK disana aku tidak bisa diam memperhatikan guru kerjaanku hanya keluar masuk ruangan kebetulan jalan ku sudah lumayan. Pada suatu saat ada seseorang menyarankan pada nenekku agar aku di masukkan SLB(sekolah luar biasa) akhir nya aku dibawa kesana dan daftar sekolah setelah itu awal nya aku nggak mau alasan ku disana gak ada permainannya hehehe maklum masih kecil. Dan akhir nya aku mulai sekolah disitu kelas 1 SD C(tunagrahita) lalu beberapa tahun kemudian aku mulai mengikuti beberapa jenis lomba antar SLB tapi belum pernah dapat penghargaan lomba yg ku ikuti salah satunya adalah puisi dan aku juga pernah beberapa kali ikut mengisi acara. 
Setelah beberapa tahun aku berhenti berobat akhir nya pada suatu hari aku masuk sekolah aku masuk jam keterampilan pada pertengahan pelajaran itu kakakku yg kedua datang mengajakku pulang kata nya mau di ajak terapi sama tante ku aku sontak bertanya-tanya terapi apalagi kakakku menjawab dya tidak tau lalu aku pergi dngan tante ku. Pertanyaan yg ku ajukkan masih sama. Tante ku hanya terdiam dan menatap ku dengan kelembutan aku pun mulai terdiam. Sampailah kami pada suatu tempat yg sangat lah asing bagi ku yaitu YPAC sebuah yayasan rehabilitasi bagi anak berkebutuhan khusus.disana aku mulai diperiksa oleh dokter untuk mengetahui terapi apa yg aku perlu kan setelah selesai aku berkeliling yayasan dan tante ku menawarkan ku untuk bersekolah disana dan masuk asrama tapi aku jawab aku gak mau berkali-kali aku di tanya seperti itu tp jawaban ku tetap sama. Lalu beberapa bulan kemudian aku berubah pikiran aku jawab aku mau sekolah di sana lalu kakakku bertanya padaku lagi kamu yakin...??? aku yakin... jawabku. sebenarnya aku sudah kelas 2 SMP pada saat itu
Lalu mulai aku daftar sekolah aku masuk kelas 6 D untuk ikut UN(ujian nasional) hanya satu semester aku mengikuti kelas 6 lalu mengikuti UN dan hasil nya cukup memuaskan awal nya aku tak percaya kalau aku bisa aku pesimis dan bertanya-tanya apa aku bisa mengikuti pelajaran disini...?. ketika awal masuk aku berharap bisa ikut lomba puisi lagi tapi setelah aku tau disana banyak yg pandai berpuisi vokal mereka lebih jelas daripada aku harapanku pupus. Dan di YPAC lah aku baru tau penyakit ku. Aku terkena CP(celebra palsy) yaitu gangguan pada otak kecil yg menyebabkan gangguan pada sistem gerak dan motorik
Setelah aku masuk SMP aku suka pelajaran bahasa indonesia lalu hanya iseng ciptain puisi aku baca didepan kelas dan guruku bilang bagus tapi tetap saja aku belum optimis dengan harapan ku dulu. Akhirnya pas aku libur teman asrama ku telfon katanya aku di cari guru mau di ajuin puisi aku seneng, kaget dan setengah gak percaya . dalam hati ku berkata harapan ku yg telah pupus kini muncul lagii..???
Dan tiba saat nya perlombaan dimulai aku tetap optimis
Tapi untuk kesekian kali nya aku gagal lagi tapi aku tetap optimis mungkin tahun berikutnya tapi tak sampai setahun aku diberi kesempatan untuk maju lagi dan di karisidenan diambil dua untuk maju keprov dan alhamdulillah aku juara dua dan aku maju pendampingku adalah guru bahasa indonesiaku kami hanya berdua waktu berangkat aku berkata dalam hati ku (aku harus pulang membawa kejuaraan walaupun Cuma nomor tiga). Hari perlombaan pun tiba peserta dipanggil satu persatu saatnya aku mendapat giliran aku maju berusaha menampilkan yg terbaik didepanku guru pendampingku tersenyum menatapku dan itu membuat ku bersemangat aku tampil semua orang yg ada terpukau dengan penampilanku aku sangat senang. guru ku yakin kalo aku pasti juara satu. Sore menjelang malam kami berjalan keluar kamar menuju ruang makan untuk makan malam ditengah perjalanan kami bertemu BAKOR (badan keordinasi kota) kami mendapat bocoran bahwa aku juara satu aku setengah tak percaya. Dan pagi telah tiba aku bangun bersiap-siap sholat subuh lalu mandi dan berkemas untuk pulang setelah siap aku dan guru berjalan keruang makan untuk makan pagi sambil menunggu acara penutupan  dan setelah beberapa saat menunggu acara pun tiba di umumkan para juara-juara jantung ku dag dig dug benar ternyata aku juara. itu adalah piala pertama ku, tapi menurutku itu belum seberapa aku berharap sih tahun berikutnya bisa lebih dari itu.
Walaupun aku seperti ini aku juga tak mau kalah dengan yg lain aku juga ingin membanggakan dan membahagiakan orang orang yg menyayangiku
Ohh yaa.. cita-citaku aku  ingin jadi pengusaha sukses dan aku juga ingin menjadi seorang penulis
 aku ingin mengawali semuanya dari nol terus punya karyawan pabrik dan perkebunan aku  ingin memberangkat kan haji keluargaku karna mereka sangat berarti untukku merekalah pahlawanku

Senin, 05 September 2016


                                    BUAH TAK MENARIK


Aku ingin s’perti mereka
Aku ingin layak nya anak sebayaku
Terkadang aku iri dengan mereka
Aku ingin menjalani kehidupan sebagaimana yg mereka jalani
Aku ingin berlari sebagaimana mereka berlari
Aku ingin melompat sebagaimana mereka melompat
Aku sadar....
Aku paham...
Aku tidak sama dengan mereka
Secara fisik aku memang berbeda dengan mereka
Namun naluri ku tidak  berbeda dengan mereka

                                       jika diibaratkan sebuah pohon aku lah pohon yg selalu merunduk kebawah
                     
yang tak mampu berdiri tegap dan menjulang tinggi

             jika ku berbuah tiada orang yg mengidam kan buah ku
             karna buah ku tak semenarik buah yg lain
            namun orang yg memetik dan membelah buah ku
             mereka tak akan menyangka jika
            betapa buah yg banyak orang memandang selama ini
            tak seperti sangkaan orang selama ini



nurani ku ingin seperti layaknya sebayaku
 namun apalah dayaku
fisik q tak mampu melakukan seperti apa nurani ku inginkan
ya Allah bukan aku tak mensyukuri apa yg engkau
takdir kan padaku mungkin jika ku merunduk kebawah
banyak yang berada dibawahku namun salahkah aku jika
aku sedikit berhayal dan sesekali melihat keatas?