INILAH AKU
inilah aku
dengan segala “keistimewaanku”
aku lahir
dengan sangat “istimewa” aku bertambah
”istimewa” lagi karna aku tak bisa berjumpa dengan malaikat yg membawaku ke
dunia ini, malaikat yg selama sembilan bulan lebih membawaku kemanapun dia pergi,
malaikat yang sangat-sangat mendambakan sosok bidadari kecil dalam kehidupanya
namun apadaya jika takdir berkata lain, takdir enggan mempertemukan kami
didunia yg fana ini. namun, tuhan tak lantas membiarkanku
terasingkan oleh dunia, Dia begitu menyayangiku dengan dikirim Nya kepadaku
malaikat-malaikat lain yg tak pernah ku duga sebelumnya. akupun tumbuh seperti
bunga bangkai yang berada ditengah-tengah mawar
yg setiap pasang mata yg memandang ku terkesan aneh.pernah suatu ketika
aku marah dan aku ingin pergi dari mereka lalu aku sadar aku istimewa tak
mungkin aku bisa melakukan itu. hari berganti bulanpun enggan berhenti ku
nikmati anugrah tuhan yg tiada tanding walau dengan kelabu. dan tibalah aku pun
bertemu dengan mereka, meraka yg sangat
“istimewa” sepertiku akupun lebih mengerti dunia, bersama mereka akupun mengenal
apa yang orang sebut dengan “CINTA” hingga kupun merasakanya namun hanya
sekedar merasa tidak menjalani dan terkadang aku dibuat iri dengan kata itu, hingga kini usiaku hampir 19 tahun aku tak merasakanya lagi karena beberapa
kali aku tak pernah mampu mendapatkanya aku juga tak pernah merasakan apa yg
orang-orang seusia ku rasakan. terkadang jika ku menyikapi dengan positif aku
berfikir mungkin tuhan belum mengijinkan atau mungkin tuhan ingin menjagaku
namun terkadang negatif thinking ku muncul aku berpikir, apa selamanya aku akan
sendiri? apa aku tak pantas mendapat apa yg ku mau? karna aku
selalu berkeinginan aku ingin menjadi apa yg orang-orang sekarang menyebutnya
dengan WANITA YANG SEMPURNA aku sangat menginginkannya.
aku
istimewa, aku berbeda dan mungkin orang-orang melihatku seperti orang yg
memiliki keterbelakangan mental. namun tidak... aku tidak seperti apa yang
orang kira. aku sama seperti mereka akupun punya “rasa” aku ingin merasakan apa
yg mereka rasakan, ku ingin mendapatkan cinta sejati, mungkin jika orang
mendengarnya terkesan aneh,mustahil. dan ada mungkin yg berargumen mengurus
diri sendiri saja tidak bisa namun itu hanya argumen orang itupun tak berlaku
untukku, namun nyatanya aku bisa..
melakukan apa yg mereka lakukan yah... mungkin tak sesempurna mereka tapi tetap
saja aku bisa, bukan aku sombong
menunjukkan apa yg aku bisa namun aku geram jika terus menerus aku
diremehkan oleh mereka, karna aku sedari kecil sudah di ajari untuk mandiri,
aku dari kecil tinggal bersama nenek ku dan beliau tidak menganggapku
“istimewa” beliau selalu mengajariku menyelesaikan pekerjaan rumah yg aku bisa
lakukan. salahkah aku jika ingin
mendapatkan cinta? salahkah aku jika ku ingin mendapatkan seorang imam yg mampu
memperbaiki akhlakku, menuntuku menuju surga-Nya? salahkah aku jika aku ingin
menjadi pendidik? apakah itu terlalu tinggi?. ku rasa tidak karna bagi Nya tak
ada yg mustahil.
terkadang
orang-orang di sekitarkupun merasa iba terhadapku, iba dengan kondisi ku, iba
dengan nasib yang menimpa ku, iba dengan apa yang menjadi garis tuhan terhadap
ku. namun apakah aku senang dengan itu semua? apakah aku membutuhkan itu semua?
apa ku menginginkannya? tidak... aku tak butuh itu, aku tak butuh anggapan
orang yang menyatakan hidupku penuh liku, penuh dengan goresan. itu semua salah
hidupku memang penuh goresan namun goresan warna-warna indah yg menghiasi
setiap detik yang ku tempuh. hidupku memang penuh liku namun lika-liku yg ku
arungi di setiap langkah ku itu mengobarkan bara di dalam dada ku. mungkin
mereka juga berargumen menjalani hidup sepertiku itu tak mudah, memang tak
mudah apalagi mendengarkan kicau-kicau burung yg sering terdengar sesak hingga
merasuk kalbu, namun apakah aku merasa sangat sulit dengan garis tuhan ini?
tidak, aku tidak merasa itu adalah beban hidupku aku bahagia dengan apa yg di
beri oleh Nya kini. bahkan kini aku
lebih memahaminya,lebih mengerti tentang perjalanan ini dan ku pun sangat
menikmatinya, meski tak jarang akupun merasa jenuh,aku jenuh dengan warna
kelabu yg kini hadir kembali setelah beberapa waktu yang lalu kelabu itu hilang
dan berganti dengan warna-warni pelangi yang beberapa saat hadir mengisi
kesepian diri ini namun kini itu semua
hilang , bukan menghilang namun aku, aku yang ingin menemukan arti
sebuah pelangi, aku ingin menemukan apakah itu dikirim olehNya untukku atau
hanya sekejap lalu menghilang tertutup warna kelabu. aku ingin menemukan warna
itu di ruang yg berbeda, bukan, bukan aku ingin melupakan pelangi yang pernah
menghiasi jalanku namun aku ingin mencari
warna lain yang akan menghiasi indahnya perjalanan ku.